Memilih Burung Kacer
Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan dalam memilih bahan atau bakalan burung Kacer.
1. | Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kacer jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras. |
2. | Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata. |
3. | Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik. |
4. | Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. |
5. | Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung. |
6. | Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik. |
7. | Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal. |
Untuk mendapatkan kacer yang berkelamin jantan, ada beberapa kriteria yang bisa jadi patokan:
1. | Pilih yang matanya besar dan menonjol. |
2. | Amati cara berdiri, pilih yang berdiri dengan tegak. |
3. | Carilah kacer yang bentuk paruhnya tebal dan lancip seperti bentuk buah belimbing. Kacer seperti ini diyakini mempunyai suara yang keras. |
4. | Pilih yang bentuk bodinya panjang dan bentuk kepala datar. |
5. | Kacer berkelamin jantan diyakini mempunyai warna yang lebih tegas dan gelap dibanding warna bulu pada betina. |
6. | Body kacer betina cenderung bulat dari bagian antara leher dengan dada hingga perut membentuk huruf "C") sedangkan kacer jantan lebih rata. |
7. | Carilah kacer warna bulu putih dikedua pipinya lebih sedikit. Kacer seperti ini biasanya mental tempurnya lebih bagus. |
Semua kriteria diatas hanya berlaku untuk kacer yang belum bunyi, baik ngeriwik maupun ngeplong.