Ternak murai batu
Didalam ternak murai batu yang perlu di perhatikan yaitu langkah
menjodohkan yang jantan serta yang betina, karena bila si jantan tidak
senang pada si betina maka burung murai batu ini tidak dapat membuahkan
telur. murai jantan serta betina mempunyai perbedaan pada warna bulu, di
mana murai jantan mempunyai warna bulu yang pekat serta tua, untuk sisi
atas hitam maka murai jantan berwarna hitam serta bercahaya. namun
murai batu betina berwarna pudar untuk sisi atas yang berwarna hitam
serta dada yang berwarna coklat pudar.
Untuk mengawali beternak murai batu maka dipilih induk jantan yang
berusia sekurang-kurangnya 1 th. serta induk betina berusia 10 bln..
pastikan induk burung yang rajin bunyi serta tidak cacat fisiknya.
penjodohan dikerjakan dengan mendekatkan burung didalam dua sangkar yang
tidak sama, bila tampak pas maka awalilah dikumpulkan kandangnya.
Kandang murai batu memilki ukuran 1m kali 2m tinggi 2m. didalam kandang
mesti ditata rapi pada area pakan, area minum burung, area mandinya
serta area sarang. untuk sisi area sarang anda bisa membutnya dari kayu
dengan ukuran 40cm kali 20cm tinggi 30cm.
cermati gambar dibawah ini :
Area penangkaran murai batu
a
+ b = lokasi untuk penempatan sarang ; didalam satu kandang dapat
diberi dua atau tiga area agar burung menentukan sendiri akan bersarang
dimana.
c = atap tertutup
d= atap terbuka ( dipakai kawat strimin )
e= wadah air ( untuk mandi )
f= lokasi/wadah pakan/air untuk minum
g=tangkringan
Panjang kali lebar kali tinggi : untuk murai batu serta burung ukuran
tengah, sesuai dengan lebar kawat strimin di pasaran hingga tidak repot
mengerjakannya == panjang serta lebar = 90 cm ; tinggi 180 atau 200 cm.
Bahan : dapat dari apa saja asal kuat.
Batas samping kanan-kiri serta belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
atas = sisi yang tertutup dapat segera di atasnya yaitu genting dengan seluruh sisi kandang telah tertutup kawat strimin.
tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dan lain-lain yang mutlak keras, dengan diameter lebih kurang 2 – 3 cm.
Papan area pakan ( f ) kayu yang kuat.
Butuh di perhatikan juga yakni makanan burung murai batu agar anak
burung yang dihasilkan berkwalitas sempurna. untuk pakan dapat kita
berikanlah full jangkrik. tetapi dapat juga kita kasih makan ulat atau
pelet burung.
Langkah menjodohkan muarai batu
Pertama kita mesti tahu dulu mana murai betina serta jantan yang telah
siap di jidihkan atau artinya telah saling jatuh cinta. langkah
mengetahuinya gampang sekali yakni pada satu sangkar murai jantan serta
tiga sangkar tiap-tiap diisi murai betina didekatkan satu sama lain.
Dari situ, dapat tampak mana murai betina yang disukai oleh murai jantan
yang telah birai. sesudah kita tengok keduanya siap, baru kita masukkan
ke didalam kandang besar untuk perkawinan. umumnya jika ke-2 burung
telah saling pas, individu jantan dapat menunjukkan bhs tubuh, layaknya
mengibas-kibaskan ekornya serta menampilkan nada yang merdu untuk
menarik perhatian individu betina.
Bila reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk serta melebarkan
ke-2 sayapnya, itu mengisyaratkan is telah betul-betul siap untuk kawin.
maka segera masukkan ke-2 indukan didalam kandang penangkaran yang
besar. keluarkan betina dari didalam sangkar, namun indukan jantan
upayakan tetap di dalam sangkar yang digantung didalam kandang besar.
biarlah sistem penjodohan ini berlanjut hingga indukan betina
betul-betul siap untuk dikawinkan. umumnya indukan betina dapat kerap
hinggap di sekitar sangkar indukan jantan. burung murai batu wajarnya
bisa bertelur du atau tiga buah telur didalam 1 bulan.
Didalam sebagian perihal, bila burung sudah diletakkan berbarengan,
mereka dapat cepat lakukan kegiatan perkawinan. sesudah ini berjalan,
indukan betina dapat membangun sarangnya kurun waktu 1 hari serta dapat
mulai bertelur pertama kali sesudah hari-hari selanjutnya. telur
pertama, ke-2 serta ketiga umumnya adalah telur yang tidak
berproduksi/tidak menetas ( infertilitas ).
Idealnya, burung mesti membangun sarangnya sekian hari sesudah saling
mengetahui. umumnya induk jantan yang mulai menyusun sarang. sesudah
separuh dari sarang terkumpul, induk betina dapat segera keluar sarang
serta mulai merampungkan sarangnya.
Umumnya, sesudah 2 hari berjalan sarang dapat selesai serta induk betina
dapat beristirahat. sesudah lebih kurang 4 hari, induk betina dapat
mulai bertelur. didalam 1 hari ia dapat bertelur sekali. jumlah telur
yang dapat dierami 3 dampai 4 telur. apalagi ada yang hingga berjumlah 5
telur. waktu jumlah telur telah meraih 3 butir, induk betina umumnya
telah mulai lakukan pengeraman.
Sumber : http://www.burungzoo.com
Sumber : http://www.burungzoo.com
Label:
Burung Murai Batu
di
23.57
Belum ada komentar untuk "Ternak Murai Batu"
Posting Komentar